[OS] ONLY ME

Only Me


Main Cast    : Kim So Eun , Kim Sang Beom

Cast              : Tiffany , Jiyeon

Type             : -

Genre           : -



Sahabat , Satu kata mempersatukan kami yang dulu tak menyapa Kau mengisi hariku lebih berwarna kau torehkan perhatianmu pada diriku sepenuh hatimu dalam belenggu kasih sayangmu… Tahukah engkau perhatian dan kasih mu membelai hatiku? hatiku yang menyembunyikan sebuah rasa? Rasa yang masih bertahan sampai saat ini?


          Ku hela nafasku setelah ku torehkan curahan hatiku dalam sebuah catatan kecil, ku tatap langit yang kini berwarna merah jingga sungguh lukisan alam sore hari yang maha indah, ditambah desiran angin kecil menghempas helaian rambut panjang hitam miliku menambah indahnya senja hari ini.
Ku tatap catatan kecil di pangkuanku , yah catatan inilah yang menemani hariku selain keluarga dan sahabat-sahabatku. Membicarakan soal sahabat tentu aku memiliki sahabat mereka selalu menemaniku dalam suka maupun duka Kim bum, Tiffany, dan Jiyeon selalu memberikan semangat disetiap hariku, Ku tersenyum mengingat mereka sahabat yang ku kenal semenjak Sekolah Menengah saat pertama ku mengenal Kim bum saatku lihat dia menangis dan ku berikan dia sapu tangan , saat aku menangis karena diganggu temanku dia menghiburku , saatku mengenal Fanny dan juga mengenal Jiyeon , kami saling melengkapi satu sama lain tak pernah kami terpisah selalu diselingi tawa dan canda di setiap waktu . Memori masa itu kini berlintasan dalam otakku ku pejamkan mata aku tersenyum mengingat semuanya..
FLASHBACK
“SoEunnnnn!!” panggil seseorang aku tersenyum dan menoleh kebelakang rupanya sahabatku Fanny memanggil namaku
“Jangan berteriak Fanny kau menggangu siswa yang lain tahu?” kataku memasang nada jutek dalam bait kataku namun tetap aku tersenyum padanya saat kami pulang sekolah , kami memang selalu berangkat dan pulang sekolah bersama meski rumah kami berjauhan.
“haha maaf deh maaf tadi aku terlalu senang hehe” ujarnya menanggapi jutekanku , ahh dia tetap Tiffany sahabatku selalu ceria dan yang paling utama dia satu-satunya orang yang mengetahui perasaanku pada seseorang
“huhh dasar , memang kenapa kamu sedang senang?” tanya ku
“haha Ibu dan Ayah membelikanku ponsel baru haha , kau pasti irikan?” godanya membuatku mendelik kesal
“huh,,Siapa juga yang iri? biasa saja” tanggapku
“hahaha baiklah baik , lalu Soeun kenapa kau berjalan sendiri tak menungguku?”
“hehe maaf deh tadi aku dipanggil Kim bum , ahh itu aku ingin curhat padamu, Fan”
“mmm pasti tentang Mr.Bean mu itu ?” tanya Fany aku hanya mengangguk malu
“baiklah ayo kita kerumahku saja” usulnya ya memang rumah Fanny dekat dengan sekolah tak memakan waktu banyak, aku mengangguk lagi , ahh jika sudah berhubungan dengan lelaki cinta pertamaku pasti seperti ini , hari ini aku menghabiskan waktuku untuk bercerita tentang Mr.Bean pada Fanny dia pendengar yang baik dan ya cukup bisa menjaga rahasia meski kadang selalu membuatku malu tapi dia sahabat terbaikku , dan masalah Mr.Bean adalah panggilan inisial ku pada orang yang ku anggap cinta monyetku

***

         Hari Senin pun tiba seperti biasa kami siswa harus datang pagi untuk melaksanakan upacara rutin, aku yang kini duduk di kelas XII setiap hari membawa banyak buku persiapan UN tak lupa beberapa novel ,membaca novel adalah rutinitasku sehari-hari, ah sungguh berat menyebalkan , aku yang baru sampai langsung disambut Jiyeon sahabat sekelasku , sayang Fany tak sekelas denganku aku langsung mengistirahatkan badanku dengan duduk sembari memainkan handphone ku namun Fanny masuk kekelasku dan langsung menarikku menuju kantin
“kamu kebiasaan Fan main tarik-tarik saja aku itu capek tahu” aku memasang wajah cemberut
“hehe maaf deh , aku lapar Jiyeon saja tak komplen sepertimu , iyakan JiYeon”Fanny menyebalkan selalu saja membandingkanku dengan Jiyeon, Jiyeon itu terlalu sabar makanya mau diapa-apakan
“haha iya aku juga lapar kok ,Fan” jawab Jiyeon ahh tak ada yang membelaku menyebalkan
“Sso, mau makan apa?” tawar Jiyeon saat kami sampai di kantin
“hmm Roti kukus sajalah” jawabku
“lalu Fanny mau apa?”
“roti bakar saja”
“baiklah tunggu yaa” ujar Jiyeon langsung memesan makanan , selagi aku dan Fanny menunggu makanan tiba tak ku kira Mr.Bean datang, Fanny tidak habis-habisnya menggodaku saat Mr.bean berjalan menuju kami, Ku lihat Mr.Bean menghampiri meja kami , ahh gawat wajahku pasti memerah

“Pagi Sso pagi Fanny” sapanya
“pa..pagi Bum” jawabku gugup
“Pagi juga Bum..” timpal Fanny dengan senyum ga jelasnya
“Hai , Bum sudah datang?” tanya Jiyeon sembari membawa 3 roti ditangannya
“sudah dong , wahh roti kukus kesukaanku terimakasih ya Yeong” tangan Kim Bum tanpa dosa merebut roti kukus di tangan Jiyeon
“Heii itu punya Sso , Bum” kesal Jiyeon pada Kim bum, ahh sudah dipastikan itu miliku ah menyebalkan , aku hanya mendengus kesal
“hehe kamu masih bisa memesannya lagikan Sso hehhe” Tawa Kim bum menyebalkan , aku hanya memasang wajah beteku
“jangan pasang wajah seperti itu jelek tahu , lebih baik tersenyum dong kan terlihat manis” goda Kim bum
” tau ahh menyebalkan kamu ini Bum” aku ngambek sejujurnya aku menyembunyikan rasa malu dan gugupku , ku lirik Fanny tersenyum menggoda ya seperti inilah kami setiap hari pasti selalu ribut tapi tetap kami terlihat kompak karenanya , Mengenai Kim Bum dialah lelaki yang ku maksud Mr.Bean , Cinta pertamaku. Kalian pasti aneh dengan sebutanku ,Mr.Bean? satu alasannya karena dia sangat lucu dan kocak
“ahh tau ahh tuh sudah bel ayo kita ke lapangan” aku mencoba mengalihkan dan membiarkan Kim Bum memakan rotiku dengan tawa puasnya , Ku langkahkan kakiku meninggalkan mereka tapi kurasakan ada yang menarik lenganku , Ku balikan tubuhku ‘oh tuhan dia dihadapanku’ Kim bum kini memasang wajah polosnya dengan senyum lebarnya

“Kau marah?” tanyanya
“ti..tidak aku tidak marah , makanlah jika kau mau” elakku
“ahh baiklah terimakasih Eunnie cantik” ujarnya mengacak-ngacak rambut ku yang terurai dan meninggalkanku tiba-tiba , ahh dipastikan wajahku memerah dibuatnya
“Ciee yang pagi-pagi sudah digoda , wajahnya memerah ciee” Fanny yang tiba-tiba datang dan menggodaku

Aku hanya diam dan memegang pipiku yang memanas.
Apa kalian penasaran dengan cerita awal ku bisa menyukai Kim bum? hmm.. Awalnya aku hanya menganggapnya sebagai sahabat namun karena perhatiannya padaku membuatku nyaman hari demi hari berlalu aku mulai merasakan suatu getaran di hatiku perasaan ini muncul begitu saja , awalnya aku selalu menampik hal itu tapi Fanny selalu mengatakan jika aku harus menata hatiku dan harus tahu apa yang sebenarnya aku rasakan pada Kim bum , Cinta Sahabat? atau Cinta seorang wanita pada pria?
Setelah ku tata hatiku aku menemukan jawabannya ini aneh memang aku sudah Jatuh Cinta dengan sahabatku sendiri , aku mencintai Kim bum? itu jawabannya aku selalu memendamnya aku berusaha tak menampilkan perasaanku pada Kim bum. Satu alasannya aku takut dia menjauh, aku takut persahabatan yang kami bangun musnah begitu saja , aku takut dia menjauhiku , tapi bagaimana dengan perasaanku? Apa harus ku pendam? apa Kim bum merasakan hal yang sama sepertiku? atau dia hanya menganggapku hanya sebagai sahabat tak lebih? Aku sungguh takut jika benar dia tak memliki rasa yang sama sepertiku biarlah cinta ini ku pendam..
Sampai kami lulus aku masih memendam perasaan ini , kami berpisah mengejar cita-cita kami masing-masing, rasanya baru kemarin aku berkenalan dengan Mr.Bean , Fanny , dan Jiyeon. Sedih memang kami harus berpisah terlebih aku tak ingin berpisah dari Mr.Bean-ku , tapi ini jalan kesuksesan kami , aku merelakan berpisah dengan mereka , aku yakin suatu saat kami akan bertemu dan jika memang aku dan Mr.Beanku ditakdirkan bersama Tuhan-kan mempersatukan kami kembali.

FLASHBACK END

Ku lihat mentari mulai menunjukan tandanya akan tenggelam , Aku mulai berdiri dari bangku taman Jas putih yang masih melekat di tubuhku mencerminkan bahwa aku kini bagai seorang dokter, memang kini aku seorang dokter. Aku mulai memakai tas berwarna abu terlihat sepadan dengan warna rokku, rok abu-abu yang jatuh terjuntai kebawah mengikuti arah gerak pahaku , bayangan hitam ditanah mengikuti langkahku berjalan dan akan terus menemani setiap hariku, seperti mereka Sahabatku yang akan selalu mengikuti hati dan pikiranku Sabhabat , cinta pertamaku , dan rasa ini kan selalu kupendam kan terus mengikutiku dalam hati dan pikiranku.

—THE END—

Komentar

Postingan Populer